kreasi Buah Pikiran

Hidup Tak Seindah Sang dibayangkan akan tetapi seindah yang dijalani

Photobucket

Rabu, 08 Agustus 2012

RINGAN DENGAN BERBAGI BEBAN

Kita tidak akan bisa hidup tanpa orang lain dengan kerjasama sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Bekerjasama dengan orang lain bukan pertanda kita lemah sebaliknya mencerminkan kita sebagai manusia yang cerdas untuk melipat gandakan suatu hasil dan percepatan untuk meraih goal target

“…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (Al Maidah: 2)

Ada sebuah keluarga yang mempunyai tiga anak laki-laki seiring dengan berjalannya waktu sang bapak merasakan dirinya sudah tidak sekuat dulu lagi badanpun mulai terasa sakit-sakitan karena dimakan usia sementara ke tiga anaknyapun sudah beranjak dewasa satu rentang waktu yang terlewati sudah cukup panjang namun tidak terasa karena waktu tidak pernah berhenti sedikitpun.

Semakin hari hati sang Bapak semakin risau melihat ketiga anaknya tidak pernah hidup rukun. Sepanjang hari selalu dihabiskan dengan bertengkar. Sang bapak terus memeras otak agar kelak kalau dirinya sudah tidak ada, anak anaknya dapat hidup berdampingan dengan rukun dan saling membantu. Setelah sekian lama, akhirnya Sang bapak pun menemukan caranya maka di kumpulkanlah ketiga anaknya.

” Anak anaku bapak merasa sudah tua dan usaha yang bapak rintis harus ada penerusnya maka bapak akan memilih diantara kalian siapa yang paling berhak mewarisi usaha keluarga kita ”, sang bapak menyampaikan dengan suara yang tenang sedangkan anak anaknya sudah mulai gaduh

” aku yang paling berhak karena diantara kami akulah yang paling tua”, kata anak pertama. ” oh tidak bisa, akulah yang paling berhak karena selama ini akulah yang paling banyak membantu bapak ”, timpal anak kedua. ” mana mungkin Bapak digantikan orang dengan kecerdasan rata-rata seperti kalian, aku yang paling pantas karena diantara kalian semua akulah yang paling pintar ”, anak ketiga pun tidak mau kalah.

Alasan kalian semuanya masuk akal, begini saja bapak akan mengetes kalian dan yang menang dialah yang berhak, bagaimana kalian setuju ? tanya sang bapak. ” ok, setuju ”, jawab ketiga anaknya serempak dan mereka pun saling menyombongkan diri dan penuh percaya diri untuk memenangkan ujian yang akan di berikan oleh bapaknya meskipun mereka belum tahu ujian apa yang bakalan mereka hadapi.

Sang bapak pun mengeluarkan tiga batang sumpit bambu yang kemudian di serahakan kepada anak anaknya apabila ada diantara kalian yang bisa mematahkan ketiga sumpit ini sekaligus maka dialah pemenangnya sang bapak menjelaskan aturan mainnya dengan penuh wibawa

Anak yang pertama pun diberi kesempatan terlebih dahulu dilanjutkan anak yang kedua dan yang terakhir adalah si bungsu mereka berusaha keras untuk mematahkan sumpit tersebut dengan sekuat tenaga tapi akhirnya mereka tidak ada yang berhasil, kesombongan yang awalnya berapi api sekejap sirna dan mereka tertunduk malu sang bapak tenang dan tersenyum dan sang bapak pun mengambil kembali ketiga sumpit itu lalu di bagikan satu satu kepada mereka coba sekarang kalian patahkan perintah sang bapak

Dan ketiga anaknya sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk mematahkan ketiga sumpit yang telah dibagi tiga itu, kalian paham kan sekarang ketiga sumpit bisa di patahkan kalau kalian bekerja sama, bapak harap kedepannya masalah apapun yang kalian hadapi, hadapilah sama sama saling membantu satu sama lainnya seberat apapun suatu pekerjaan kalau di kerjakan bersama pasti akan berhasil, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kalian selalu bergandengan tangan

Sejak saat itu mereka pun tidak pernah bertengkar dan berantem lagi, mereka selalu bersama sama hingga sang bapak wafat usaha mereka terus berkembang pesat berkat kerja sama mereka mereka telah mengerti nilai nilai yang di ajarkan oleh sang bapak

Kaum yang tertindas adalah kaum yang tercerai berai sedangkan kaum yang kuat adalah kaum yang selalu mengutamakan kebersamaan

Sahabat, dalam hidup kita tidak bisa hidup sendiri kita selalu membutuhkan orang lain untuk itu jangan pernah menganggap semua hal di dunia ini dapat diselesaikan sendiri manusia terlalu kecil laksana sebutir debu mana mungkin bisa melakukan semua hal

Kerja sama memegang peranan yang sangat penting dalam hidup manusia di dalam sebuah keluarga ada bapak yang mencari nafkah dan ibu yang mengurus rumah tangga dan akan menjadi berat bila kedua hal tersebut di kerjakan sendiri oleh ibu atau bapak

Demikian juga dalam dunia kerja yang membutuhkan teamwork keberhasilan suatu proyek tentu bukan berkat satu orang melainkan berhasil karena ada kerja sama antara sesama penghuni perusahaan sepintar apapun seorang pemimpin tanpa adanya dukungan dari bawahan maka akan sia sia lebih baik berpikir dengan banyak kepala dari pada di pikir dengan satu kepala manusia hanya memiliki dua kaki dan dua tangan maka kita membutuhkan seribu tangan yang di maksud seribu tangan adalah bahwa suatu perkerjaan bila dikerjakan sama sama maka akan cepat selesai dan berhasil atau juga bisa di ibaratkan dengan sapu lidi jika hanya satu batang ia tidak akan ada gunanya jika di gabungkan dalam segenggam maka ia dapat membersihkan sampah yang berserakan

Orang yang tidak mau bekerja sama dengan orang lain adalah manusia kerdil dan selamanya tidak akan mampu membuat karya yang besar , jangan pernah takut bahwa dengan bekerja sama dengan orang lain keuntungan atau hasil yang kita peroleh akan berkurang karena sesungguhnya prinsip kerja sama bukan membagi hasil melainkan membagi beban sebaliknya dengan bekerja sama akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda, tapi jika kita sendirian akan memperoleh satu bahkan nol tetapi dengan bekerja sama akan menghasilkan puluhan bahkan ratusan

Suami istri yang saling bahu membahu akan menciptakan rumah tanggayang harmonis guru dan murid yang saling bekerjasama akan menciptakan sekolah yang berprestasi pimpinan perusahaan dengan karyawan yang seiring sejalan akan melahirkan perusahaan yang bonafid, Pimpinan negara dan rakyat yang saling mendukung akan membawa kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan bagi bangsanya

Jangan biarkan beban makin menumpuk di pundak kita sendirian, bagilah beban dengan sesama kita, maka kita akan merasakan alangkah bahagianya bagi kita yang dapat bekerjasama dengan siapa saja sebabnya sesungguhnya hidup memang membutuhkan kerjasama. Jadikan kerjasama sebagai FAKTOR KALI dalam setiap kehidupan.

Sahabat, kalau menghidupi dan mendidik satu atau dua anak kita saja, kita seringkali kerepotan dan mengeluarkan seribu keluhan, bagaimana jika anak kita berjumlah puluhan bahkan ratusan hingga ribuan dan setiap hari ada bersama kita, bagaimana makan minumnya ?, bagaimana pendidikannya dan mengurus kesehatannya ? dan mengurus kebutuhan lainnya ?. ya....ternyata semua itu mudah dan tidak sesulit yang kita bayangkan jika KITA BEKERJA SAMA.

Seribu Rupiah yang kita sedekahkan adalah sebuah bentuk Kerja Sama kita melahirkan Ribuan Generasi Qur’ani yang tangguh menatap masa depan untuk kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin, Pasti ! .......walau mungkin kita belum sempat menyaksikan kelahirannya karena keterbatasan nafas kita.

Rabu, 25 Maret 2009

tak kenal henti


Hidup merupakan sebuah perjuangan yang tak mungkin pernah berakhir, dari mulai sejak kita lahir sampai kita seperti sekarang ini tak pernah berhenti untuk berjuang. namun jika kita tidak mengetahui makna dari perjuangan itu sendiri maka perjuangan yang kita lakukan saat ini akan sia-sia saja dan pada akhirnya nanti kita akan menyesalkan atas apa yang telah kita perjuangkan.

Dan sekarang marilah kita telusuri sedikit mendalam bahwa hidup merupakan suatu perjuangan, layaknya saudara-saudara kita yang ada di palestina yang sampai saat ini masih memperjuangkan harkat dan mertabat yang telah di limpahkan oleh Allah SWT kepada mereka. dan sekarang kita yang berada di tempat yang berbeda dengan mereka juga bisa untuk berjuang dalam artian bukan untuk berperang.
berbagai macam cara untuk kita berjuang baik secara fisik maupun non fisik.

Jumat, 20 Maret 2009

memory


pada awal datang dan menginjakan kaki ke surabaya saya tertegun, sehingga timbul dalam hati dan akal pikiran mulai bekerja bahwa kota surabaya itu merupakan salah satu kota yang beriklim panas di indonesia. namun dengan hal yang seperti itu tidak membuat hati ini kecut dan berpikiran bahwa perjalanan ini masih panjang dan membutuhkan kesabaran yang tangguh. pada hari itu juga saya menetapakan bahwa saya merupakan salah satu orang pilihan yang mampu untuk beradaptasi di lingkungan yang belum pernah saya tempati selama ini. hingga pada akhirnya saya mendaftarkan diri untuk masuk STAIL(sekolah tinggi agama islam luqman al-hakim) yang mana pada awal smester di kirim di panceng(salah satu kecamatan di kota gresik). ketika hari pertama menginjakan kaki di panceng saya malah lebih tertegun lagi karena iklim yang lebih panas dari kota Surabaya dan juga di sana (panceng) sangat sulit untuk mendapatkan air baik air untuk minum maupun air yang di gunakan untuk mandi karena kita katahui bersama bahwa air itu merupakan salah satu sumber kehidupan untuk hidup di permukaan bumi ini. dan sementara itu saya dan juga teman-teman di sana sangat sulit untuk mendapatka air, maka semua itu merupakan salah atu ujian yang di berikan oleh Allah kepada hambanya agar saya dan juga teman-teman di sana mampu untuk bersyukur kepada Allah atas segala yang di berikan kepada kami saat mengalami hal yang sepaerti itu.

setelah satu minggu waktu berjalan dan selama satu pekan telah kami lewati bersama keadaan masih sama dengan hari-hari sebelumnya

Jumat, 27 Februari 2009

mamfaat IT dalam Dakwah


kehidupan zaman sekarang semakin bersaing baik antar individu maupun antar golongan bahkan sampai tingkat antar negara sekali pun terus mengembangkan kualitas yang terbaik bagi negaranya untuk bersaing dengan negara tetangganya dan juga negara yang lainnya. di dunia yang penuh dengan teknologi ini sangat ketinggalan sekali kalau kita tidak mengenal teknolongi walaupun sedikit. sehingga kita harus mampu mengembangkan potensi yang terpendam dalam diri kita walaupun kita tidak tahu banyak tentang IT itu sendiri,

Komputer sekarang bukan lagi sesuatu yang mewah dan mahal. Dan yang lebih penting, komputer kini makin mudah digunakan. itu sebabnya pelajaran mengenai penggunaan komputer mulai banyak diajarkan disekolah-sekolah dasar. Kemampuan menggunakan komputer kini bahkan menjadi prasyarat memasuki dunia kerja. hampir semua lowongan kerja yang dipasang di surat kabar menuntut pelamarnya menguasai kemampuan penggunaan komputer. kalaupun tidak menyebutkan kemampuan tersebut, secara tersirat kemampuan penggunaan komputer merupakan hal yang wajib dimiliki.

Maaf kali ini tidak ngomongin teknologinya. Saya ingin menyoroti segi
manfaatnya, dan ini bukan OOT. Kita semua tahu betapa besar manfaat IT bagi
kehidupan. Terutama dalam hal komputasi dan berbagi informasi.
Kecanggihan komputasi sudah jelas manfaatnya dari apa yg kita tekuni
sehari-hari. Namun khususnya di Tanah Air tercinta ini, manfaat2 IT yg
begitu canggih masih dalam fase potensi. Kenapa demikian?

Ambil contoh internet. Bagi kita yg sehari2 menghuni internet, kita bisa
berbagi informasi dan tukar pikiran saja. Beberapa bahkan bikin kantor di
internet, buka warung di internet, dan belanja di internet.
Pertanyaannya: Potensi manfaat yg begitu besar ini sudah seberapa jauh bisa
dinikmati rakyat? Tetap saja para petani tidak mampu mengantisipasi bahwa
masa panen mendatang bakalan banjir bawang merah dari Brebes. Tetap saja
para petani terkecoh rame2 menanam cabe menghadapi bulan Puasa ini, sehingga
pasar banjir cabe. Padahal mungkin ada di koran, radio dan/atau internet.
Jangankan internet, koran saja nggak nyampai (paling2 di kota). Radio/TV
paling2 nyetel dangdut ato bola. Begitu berita ya klik... dimatiin. Pak
Kades, pak guru, pak carik mungkin baca koran ato nonton warta berita
ekonomi. Tapi ya tidak ada "greget" secuilpun untuk menyampaikan pada
rakyat. Kalo ada kumpulan di balai kantor desa, paling2 membahas K3 dan
ketertiban irigasi. Kalo rakyat yg berinisiatif kumpul, paling2 ngomongin
politik ato protes sesuatu yg hubungannya hanya seputar kecemburuan sosial.
Kelompok pengajian dan majelis taklim ya hanya ngomongin seputar ritual
formal. Apa akal?

Sebagai insan IT, mari kita fokus dari sudut IT. Internet jauh lebih
mudah ketimbang radio, TV maupun koran. Mendah kuatnya ekonomi rakyat
bangkit dari keterpurukan jika setiap wakil kelompok petani dan pedagang
kecil seluruh pelosok Tanah Air tergabung dalam forum ato milis di internet
untuk bertukarpikiran dan berencana secara terpadu. Tapi yg satu ini
justeru yg masih paling jauh. Cita2 pak Ono ingin mengajak 5juta saja
rakyat Indonesia masuk internet masih jauh api dari panggang.

berdakwah itu banyak sekali caranya bahkan sampai tingkat publikasi pun bisa dikatakan berdakwah, kita yang sedikit telah mengenal yang namanya IT harus mampu untuk mengembangkan tingkat kemampuan yang kita miliki sehingga dapat bermamfaat untuk ummat yang membutuhkannya, telah banyak di kemukakan oleh saudara-saudara kita ummat islam bahwa ilmu yang kita ajarkan kepada orang lain yang mana dia belum mengetahui tentang ilmu tersebut maka pahala akan mengalir terus manerus sampai akhir kehidupannya.

kreasi Buah Pikiran Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger